Kamis, 18 April 2013

Permasalahan penduduk di Indonesia


Ane mau share lagi nih,silahkan kalo mau di copy :D

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di indonesia sangat cepat
Seperti yang sering kita temui sekarang banyak sekali angkutan kota yang ramai sehingga kita susah untuk mendapatkan kendaraan umum. contoh seperti di stasiun , terminal , bandara , pelabuhan dimana-mana ramai. tanpa kita sadari itu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, sehingga terjadi penumpukan penumpang di setiap angkutan umum. ada 3 faktor utama penyebab pertumbuhan penduduk begitu cepat yaitu :

a. kelahiran (fertilitas)
1.                   Pengukuran Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
a.                   Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b.                  Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
c.                   Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d.                  Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
2.                   Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 
a.                   Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan : 
·                     tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
·                     tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
b.                  Gross Reproduction Rates (GRR)
adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
c.                   Net Reproduction Rates (NRR)
adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1.                   Faktor Demografi, antara lain :
·                     Struktur umur
·                     Struktur perkawinan
·                     Umur kawin pertama
·                     Paritas
·                     Disrupsi perkawinan
·                     Proporsi yang kawin
2.                   Faktor Non Demografi, antara lain :
·                     Keadaan ekonomi penduduk
·                     Tingkat pendidikan
·                     Perbaikan status perempuan
·                     Urbanisasi dan industrialisasi
b. kematian (mortalitas)
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1.                   Crude Death Rate (CDR)
Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2.                   Age Specific Death Rate (ASDR)
Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3.                   Infant Mortality Rate (IMR)
Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1.                   Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
2.                   Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
3.                   Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4.                   Perbedaan jenis kelamin
5.                   Penduduk dengan perbedaan status kawin
c. perpindahan (migrasi)
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
·                     Faktor individu
·                     Faktor yang terdapat di daerah asal
·                     Faktor yang terdapat di daerah tujuan
·                     Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
1.                   Kekuatan Sentripetal
Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya : 
·                     Terikat tanah warisan
·                     Menunggu orang tua yang sudah lanjut
·                     Kegotong royongan yang baik
·                     Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka

2.                   Kekuatan Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya : 
·                     Terbatasnya pasaran kerja
·                      Terbatasnya fasilitas pendidikan. 

faktor lain yang mempengaruhi cepatnya pertumbuhan penduduk di indonesia adalah keyakinan masyarakat  yaitu bahwa banyak anak , banyak rezeki.

“Anak itu rejeki, itu betul. Tapi di satu sisi lain, anak itu juga amanah, tanggung jawab. Jadi kalau kita tidak bisa mendidik dengan baik, itu suatu kesalahan besar bagi orang tua,”
Jadi jumlah yang lahir jauh lebih banyak dari yang meninggal. Akibatnya, angka pertumbuhan penduduk meningkat dengan cepat. Peledakan penduduk ini dapat mengacaukan pembangunan ekonomi dan mengganggu kesejahteraan keluarga. Pendapatan masih rendah, sementara banyak anak yang harus diurus. Kualitas anak tidak terjamin sehingga sulit keluar dari perangkap kemiskinan.

faktor lain berikutnya adalah :
Karena gagalnya pemerintah dalam menkampanyekan KB (keluarga berencana)
 Kendala program KB adalah otonomi daerah yang mengakibatkan keterputusan koordinasi dan implementasi program secara luas. Tidak semua daerah mempunyai struktur yang khusus mengurusi KB. Di tengah perubahan itu fungsi petugas penyuluh lapangan KB (PLKB) juga tergerus karena kurang dukungan. Padahal PLKB penting untuk mengedukasi dan memberikan konseling sehingga masyarakat dapat merencanakan keluarga dengan baik dan rasional.
  masalah sosial akibat kepadatan penduduk :
·                     terjadinya kerawanan sosial.
·                     lunturnya nilai-nilai sosial.
·                     kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
·                     timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, dan keamanan.
 masalah lingkungan fisik akibat kepadatan penduduk :
·                     kerusakan hutan.
·                     terjadinya pencemaran lingkungan.
·                     kekeringan pada musim kemarau.
·                     semakin sempitnya lahan pertanian,
·                     timbulnya banjir pada musim penghujan. 

KUALITAS PENDUDUK INDONESIA

Untuk mengetahui kualitas penduduk di Indonesia digunakan Indeks Pembangunan Manusia yang dikenal dengan sebutan Human Development Index (HDI). HDI dikembangkan oleh United Nations Development Program (UNDP), guna mengukur kesuksesan pembangunan suatu negara. HDI diolah berdasarkan tiga hal, yaitu panjang usia, pengetahuan, dan standar hidup suatu bangsa. Ketiga hal tersebut dijabarkan kedalam tiga indikator yaitu ; tingkat pendidikan, kesehatan dan ekonomi. HDI ditunjukkan dalam skala 0 – 1, yang mendekati nilai 1 menunjukkan kualitas penduduknya semakin baik. Nilai HDI yang mendekati 0 menunjukkan kualitas penduduknya semakin buruk. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi, akan mampu meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi. Sebaliknya kualitas sumberdaya yang rendah akan berpengaruh terhadap produktivitas yang rendah.

a. Tingkat Pendidikan
Sumber daya manusia yang berkualitas mutlak diperlukan dalam pembangunan dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi manusia dimasa datang. Dengan pendidikan yang maju bisa memudahkan masyarakat untuk menerima pembaharuan. Pembaharuan berarti menimbulkan perubahan dalam pembangunan. Sebab-sebab rendahnya tingkat pendidikan di negara kita antara lain, prasaranan dan sarana belum merata, pendapatan per kapita rendah sehingga banyak anak putus sekolah. Untuk itu pemerintah perlu melakukan pembangunan dalam bidang pendidikan, berupa pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Meningkatkan wajib belajar dari sembilan tahun menjadi dua belas tahun. Memberantas buta huruf, dan menggalakkan program paket A, B dan C. Peninkatan beasiswa bagi siswa yang krang mampu ekonomnya.

b. Tingkat Kesehatan
Kualitas sumberdaya manusian dapat di ukur dengan tingkat kesehatan penduduk. Untuk itu pemerintah perlu memberikan pelayanan kesehatan, agar semua lapisan masyarakat mendapat pelayanan yang mudah dan murah, merata. Rakyat sehat negara kuat. Dengan demikian angka harapan hidup dapat ditingkatkan. Angka harapan hidup adalah angka yang menjelaskan perkiraan harapan hidup seseorang sejak lahir hingga meninggal. Disamping itu dengan kesehatan yang baik kematian bayi dapat ditekan, gizi penduduk dapat ditingkatkan. Kematian bayi merupakan indikator tingkat kesehatan penduduk.

c. Tingkat Ekonomi
Tingkat pendapatan per kapita adalah rata-rata pendapatan setiap orang dalam satu tahun. Tingkat pendapatan per kapita dapat dijadikan ukuran kualitas penduduk, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan. Pendapatan per kapita berhubungan dengan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Pendapatan per kapita bangsa indonesia masih tergolong rendah dibanding dengan negara-negara lain
Permasalahan Kuantitas Penduduk dan Dampaknya dalam Pembangunan
Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya:

1.                   Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.
2.                   Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.
3.                   Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.
4.                   Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan volume pekerjaan menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak pada kerawanan sosial.
Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut:
# Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
1.                   Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2.                   Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3.                   Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1.                   Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2.                   Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.
Usaha-usaha tersebut di antaranya:
·                     Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
·                     Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
·                     Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
·                     Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
·                     Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
·                     Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
·                     Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
# Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1.                   Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2.                   Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3.                   Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4.                   Gizi yang rendah.
5.                   Penyakit menular.
6.                   Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:
1.                   Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2.                   Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3.                   Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4.                   Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5.                   Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
6.                   Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
# Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.
Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1.                   Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
2.                   Jumlah penduduk banyak.
3.                   Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
1.                   Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
2.                   Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3.                   Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
1.                   Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
2.                   Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:
1.                   Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2.                   Merangsang kemauan berwiraswasta.
3.                   Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4.                   Memperluas kesempatan kerja.
5.                   Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.
6.    Teori-Merton
 
7.    Robert K. Merton telah mengemukakan Teori Merton yang menjelaskan bahwa perilaku penyimpangan itu merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu. Merton mengidentifikasi lima tipe cara adaptasi, empat diantaranya merupakan perilaku menyimpang, yaitu:
 
8.    1).Komformitas
Ini merupakan perilaku yang mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut (cara konvensional dan melembaga).
 
9.    2).Inovasi
Inovasi merupakan perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, tetapi memakai cara yang dilarang oleh masayarakat (termasuk tindak krimina*l).
 
10.  3).Ritualisme
Ritualisme adalah perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya. Namun masih tetap berpegangan pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat, dalam arti ritual atau upacara dan perayaan masih diselenggarakan tapi maknanya telah hilang.
 
11.  4).Pengunduran/Pengasingan Diri
Meninggalkan, baik tujuan konvensional maupun cara pencapaiannya yang konvensional, sebagaimana yang dilakukan oleh pecandu obat bius, pemabuk,  gelandangan maupun orang-orang gagal lainnya.
 
12.  5).Pemberontakan
Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru, misalnya para reformator agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar